Nuffnang Ads

Friday 26 September 2014

Kisah Sahabat Nabi: Abdurrahman bin Auf, "Manusia Bertangan Emas".


Abdurrahman bin Auf termasuk kelompok delapan orang yang mula-mula masuk Islam. Ia juga tergolong sepuluh sahabat yang diberi kabar gembira oleh Rasulullah masuk surga dan termasuk enam orang sahabat yang bermusyawarah dalam pemilihan khalifah setelah Umar bin Al-Khathab. Di samping itu, ia adalah seorang mufti yang dipercayai Rasulullah berfatwa di Madinah selama beliau masih hidup. Pada masa Jahiliyah, ia dikenal dengan nama Abd Amr. Setelah masuk Islam, Rasulullah memanggilnya Abdurrahman bin Auf. Ia memeluk Islam sebelum Rasulullah menjadikan rumah Al-Arqam sebagai pusat dakwah. Ia mendapatkan hidayah dari Allah dua hari setelah Abu Bakar Ash-Shiddiq memeluk Islam. Seperti kaum Muslimin yang pertama-tama masuk Islam lainnya, Abdurrahman bin Auf tidak luput dari penyiksaan dan tekanan dari kaum kafir Quraisy. Namun ia tetap sabar dan tabah. Abdurrahman turut hijrah ke Habasyah bersama kawan-kawan seiman untuk menyelamatkan diri dan agama dari tekanan Quraiys. Tatkala Rasulullah SAW dan para sahabat diizinkan Allah hijrah ke Madinah, Abdurrahman menjadi pelopor kaum Muslimin. Di kota yang dulu bernama Yatsrib ini, Rasulullah mempersaudarakan orang-orang Muhajirin dan Anshar. Abdurrahman bin Auf dipersaudarakan dengan Sa'ad bin Rabi Al-Anshari. Sa'ad termasuk orang kaya diantara penduduk Madinah, ia berniat membantu saudaranya dengan sepenuh hati, namun Abdurrahman menolak. Ia hanya berkata, "Tunjukkanlah padaku di mana letak pasar di kota ini!" Sa'ad kemudian menunjukkan padanya di mana letak pasar. Maka mulailah Abdurrahman berniaga di sana. Belum lama menjalankan bisnisnya, ia berhasil mengumpulkan uang yang cukup untuk mahar nikah. Ia pun mendatangi Rasulullah seraya berkata, "Saya ingin menikah, ya Rasulullah," katanya. "Apa mahar yang akan kau berikan pada istrimu?" tanya Rasul SAW. "Emas seberat biji kurma," jawabnya. Rasulullah bersabda, "Laksanakanlahwalimah (kenduri), walau hanya dengan menyembelih seekor kambing. Semoga Allah memberkati pernikahanmu dan hartamu." Sejak itulah kehidupan Abdurrahman menjadi makmur. Seandainya ia mendapatkan sebongkah batu, maka di bawahnya terdapat emas dan perak. Begitu besar berkah yang diberikan Allah kepadanya sampai ia dijuluki 'Sahabat Bertangan Emas'. Pada saat Perang Badar meletus, Abdurrahman bin Auf turut berjihad fi sabilillah. Dalam perang itu ia berhasil menewaskan musuh-musuh Allah, di antaranya Umar bin Utsman bin Ka'ab At-Taimy. Begitu juga dalam Perang Uhud, dia tetap bertahan di samping Rasulullah ketika tentara Muslimin banyak yang meninggalkan medan perang. Abdurrahman bin Auf adalah sahabat yang dikenal paling kaya dan dermawan. Ia tak segan-segan mengeluarkan hartanya untuk jihad di jalan Allah. Pada waktu Perang Tabuk, Rasulullah memerintahkan kaum Muslimin untuk mengorbankan harta benda mereka. Dengan patuh Abdurrahman bin Auf memenuhi seruan Nabi SAW. Ia memelopori dengan menyerahkan dua ratus uqiyahemas. Mengetahui hal tersebut, Umar bin Al-Khathab berbisik kepada Rasulullah, "Sepertinya Abdurrahman berdosa karena tidak meninggalkan uang belanja sedikit pun untuk keluarganya." Rasulullah bertanya kepada Abdurrahman, "Apakah kau meninggalkan uang belanja untuk istrimu?" "Ya," jawabnya. "Mereka kutinggalkan lebih banyak dan lebih baik daripada yang kusumbangkan." "Berapa?" tanya Rasulullah. "Sebanyak rezeki, kebaikan, dan pahala yang dijanjikan Allah." Pasukan Muslimin berangkat ke Tabuk. Dalam kesempatan inilah Allah memuliakan Abdurrahman dengan kemuliaan yang belum pernah diperoleh siapa pun. Ketika waktu shalat tiba, Rasulullah terlambat datang. Maka Abdurrahman bin Auf yang menjadi imam shalat berjamaah. Setelah hampir selesai rakaat pertama, Rasulullah tiba, lalu shalat di belakangnya dan mengikuti sebagai makmum. Sungguh tak ada yang lebih mulia dan utama daripada menjadi imam bagi pemimpin umat dan pemimpin para nabi, yaitu Muhammad SAW. Setelah Rasulullah wafat, Abdurrahman bin Auf bertugas menjaga kesejahteraan dan keselamatan Ummahatul Mukminin (para istri Rasulullah). Dia bertanggung jawab memenuhi segala kebutuhan mereka dan mengadakan pengawalan bagi ibu-ibu mulia itu bila mereka bepergian. Suatu ketika Abdurrahman bin Auf membeli sebidang tanah dan membagi-bagikannya kepada Bani Zuhrah, dan kepada Ummahatul Mukminin. Ketika jatah Aisyah ra disampaikan kepadanya, ia bertanya, "Siapa yang menghadiahkan tanah itu buatku?" "Abdurrahman bin Auf," jawab si petugas. Aisyah berkata, "Rasulullah pernah bersabda, 'Tidak ada orang yang kasihan kepada kalian sepeninggalku kecuali orang-orang yang sabar." Begitulah, doa Rasulullah bagi Abdurrahman bin Auf terkabulkan. Allah senantiasa melimpahkan berkah-Nya, sehingga ia menjadi orang terkaya di antara para sahabat. Bisnisnya terus berkembang dan maju. Semakin banyak keuntungan yang ia peroleh semakin besar pula kedermawanannya. Hartanya dinafkahkan di jalan Allah, baik secara sembunyi-sembunyi maupun terang-terangan. Walau termasuk konglomerat terbesar pada masanya, namun itu tidak memengaruhi jiwanya yang dipenuhi iman dan takwa. Berbahagialah Abdurrahman bin Auf dengan limpahan karunia dan kebahagiaan yang diberikan Allah kepadanya. Ketika meninggal dunia, jenazahnya diiringi oleh para sahabat mulia seperti Sa'ad bin Abi Waqqash dan yang lain. Dalam kata sambutannya, Khalifah Ali bin Abi Thalib berkata, "Engkau telah mendapatkan kasih sayang Allah, dan engkau berhasil menundukkan kepalsuan dunia. Semoga Allah selalu merahmatimu." Amin.

KISAH MENGHARUKAN, ISTRI SAHABAT NABI MENANGIS TAK PUNYA KAIN KAFAN


ilustrasi muslimah menangis © vk.com

ilustrasi muslimah menangis © vk.com

Wanita itu menyadari bahwa suaminya akan wafat, tak lama lagi. Butir-butir air mata mulai membasahi pipinya.

“Mengapa engkau menangis?” tanya lelaki itu, yang tak lain adalah Abu Dzar Al Ghifari radhiyallahu ‘anhu.

“Bagaimana mungkin aku tidak menangis, sementara engkau akan wafat dan aku tidak punya kain untuk dijadikan kafan…” jawabnya sesenggukan.

“Jangan menangis, bergembiralah. Sebab saya mendengar Rasulullah bersabda, ‘Akan wafat seorang laki-laki diantara kalian di tanah gersang, disaksikan sekelompok orang beriman.’ Para sahabat yang mendengar hadits ini, semuanya telah meninggal di kota, di kampung, atau di tempat lain. Tinggallah aku yang kini akan meninggal di tanah gersang ini.”

Abu Dzar sengaja mengasingkan diri di tanah gersang perbatasan Madinah dan Rabdzah. Sebab, sahabat yang zuhud ini tak mau terkena fitnah dunia. Umat Islam saat itu telah mencapai kemenangan dan perluasan wilayah. Ia melihat banyak orang hidup mewah dan meninggalkan kesederhanaan. Ia telah berdakwah dan mengajak khalifah untuk menggerakkan umat Islam kembali hidup sederhana seperti pada zaman Nabi, namun dakwahnya yang ‘tegas’ dipandang sahabat lain tidak tepat dengan kondisi masyarakat. Akhirnya ia pun mengasingkan diri, demi persatuan umat Islam.

Beberapa saat kemudian sang istri keluar dari gubuk mereka dan melihat ke kanan dan ke kiri. Dan dengan izin Allah, rupanya ada rombongan musafir yang melintasi tempat itu.

“Tolong, lelaki muslim meninggal, kafanilah dia.”
“Siapa laki-laki ini?” tanya para musafir.
“Abu Dzar Al Ghifari.”
“Sahabat Rasulullah?”
“Iya..”

Dengan penuh haru mereka pun mendatangi Abu Dzar Al Ghifari. Salah seorang pemuda kebetulan membawa kain pemberian ibunya. Kain itulah yang dipakai untuk mengkafani Abu Dzar Al Ghifari.

Bukan hanya Abu Dzar Al Ghifari yang kesulitan mendapatkan kain kafan saat wafat. Mush’ab bin Umair pun mengalami hal yang sama. Saat ia syahid pada perang uhud, hanya ada sebuah kain pendek sebagai kafannya. Ketika ditutupkan ke kepalanya, kakinya kelihatan. Ketika ditutupkan ke kakinya, kepalanya kelihatan. Dengan penuh haru Rasulullah memutuskan, “tutupkan ke kepalanya.” Rasulullah tak mampu menahan air matanya. Dan para sahabat… tangis mereka juga pecah menyaksikan pemakaman pemuda yang rela meninggalkan kekayaannya demi Islam itu.

Tentu ada sahabat lain yang seperti mereka. Yang hidup sederhana, bahkan secara materi kekurangan. Namun mereka adalah sosok-sosok mulia yang banyak berjasa bagi Islam sekaligus begitu dekat dengan Allah Azza wa Jalla. Sahabat-sahabat yang kaya seperti Utsman bin Affan iri kepada mereka. Karenanya menjelang akhir hayatnya Utsman banyak menangis. “Mush’ab bin Umair lebih baik dari kita, tetapi ia hanya dikafani dengan kain yang tak cukup menutup seluruh tubuhnya. Sementara kita… dunia dihamparkan kepada kita…” [Muchlisin BK]

Monday 22 September 2014

Jika Islam menentang penyembahan berhala, mengapa umat Islam menyembah dan sujud kepada Ka'bah ?

Jawapan daripada Dr. Zakir Naik—seorang ulama terkenal dari India..

Berikut adalah jawapan beliau yang diambil dari buku "Mereka Bertanya, Islam Menjawab: Kumpulan Pertanyaan Mengganjal tentang Islam yang Sering Diajukan Orang Awam dan Non-Muslim"

 

"Ka'bah adalah kiblat, yaitu arah kaum muslimin menghadap dalam shalat mereka. Perlu dicatat bahwa walaupun kaum muslimin menghadap Ka'bah dalam salat, mereka tidak menyembah Ka'bah. Kaum muslimin hanya menyembah dan bersujud kepada Allah. Ketika mereka melakukan tawaf di Ka'bah atau mencium Hajar Aswad, itu semua dilakukan sebagai bentuk ketaatan kepada Allah. Allah-lah yang memerintahkan mereka untuk menyembah-Nya dengan cara seperti itu. Disebutkan dalam Surat Al-Baqarah ayat 144:

'Sungguh Kami (sering) melihat mukamu menengadah ke langit, maka sungguh Kami akan memalingkan kamu ke kiblat yang kamu sukai. Palingkanlah mukamu ke arah Masjidil Haram dan di mana saja kamu berada, palingkanlah mukamu ke arahnya....'

 

1. Islam menghendaki persatuan

Ketika kaum muslimin hendak menunaikan salat, boleh jadi ada sebahagian orang yang ingin menghadap ke utara, sedangkan yang lainnya ingin menghadap ke selatan. Untuk menyatukan kaum muslimin dalam beribadah kepada Allah maka kaum muslimin di mana pun berada diperintahkan hanya menghadap ke satu arah, yaitu Ka'bah. Kaum muslimin yang tinggal di sebelah barat Ka'bah, mereka salat menghadap timur. Begitu pula yang tinggal di sebelah timur Ka'bah, mereka

menghadap barat. Dan inilah satu satunya agama yang memiliki Qiblat

 

2. Ka'bah adalah pusat peta dunia

Kaum muslimin adalah umat pertama yang menggambar peta dunia. Mereka

menggambar peta dengan selatan menunjuk ke atas dan utara ke bawah. Ka'bah berada di pusatnya. Kemudian, para kartografer Barat membuat peta terbalik dengan utara menghadap ke atas dan selatan ke bawah. Meskipun begitu, alhamdulillah, Ka'bah terletak di tengah-tengah peta. Subhanallah..!

 

3. Tawaf keliling Ka'bah untuk menunjukkan keesaan Allah

Ketika kaum muslimin pergi ke Masjidil Haram di Mekah, mereka melakukan tawaf atau berkeliling Ka'bah. Perbuatan ini melambangkan keimanan dan ibadah kepada satu Tuhan. Sama dengan lingkaran yang hanya ada satu pusat maka hanya Allah saja yang berhak disembah.

 

4. Hadis Umar bin Khathab

Mengenai batu hitam, hajar aswad, Umar bin Khathab berkata, "Aku tahu bahawa engkau hanyalah sebongkah batu yang tidak dapat mendatangkan mudarat mahupun manfaat. Seandainya aku tidak melihat Rasulullah menciummu, niscaya aku tidak akan menciummu."

(HR. Bukhari)

 Hadis ini menunjukan bahawa Ka'bah bukanlah apa apa (bukan pusat sembahan).

 

5. Orang berdiri di atas Ka'bah dan mengumandangkan azan

Pada zaman Nabi, orang berdiri di atas Ka'bah dan mengumandangkan azan.

Cuba kita tanyakan kepada mereka yang menuduh kaum muslimin menyembah Ka'bah; penyembah berhala mana yang berani  berdiri di atas berhala sembahannya ? " tentu saja tidak ada. Ini kembali menunjukkan bahawa Ka'bah bukanlah sembahan ummat Muslim.


Sunday 14 September 2014

Kerinduan Bilal Bin Rabah

💐💐💐💐💐💐💐💐💐
Siapa tahu pemilik bunyi derapan kaki di syurga?

Di dunia dia hitam..

Di dunia dia hamba..

Dia dunia dia tak punya apa apa..

Beliau kasihkan Rasulullah..
Rasulullah kasihkan beliau.. 
Di dunia dia hamba..
Dia dunia dia tak punya apa apa..

Beliau kasihkan Rasulullah..
Rasulullah kasihkan beliau..
Bilal beriman kepada Allah walau disiksa dengan teruk sekali..

Selepas Rasulullah wafat dia pindah dari Madinah kurang sikit kerinduan nya.. tapi lagi kuat rindunya..

Nak bagitahu kat sini yang Bilal punya rindu kat Rasulullah tak sebanyak kita rindu Rasulullah..

Bilal sampai tak nak azan sebab sebak..
Sebelum dia azan..
Dia akan kejut Rasulullah dari tidur..
Kalau tak dia.. Rasulullah yang kejut kan dia..
Rasulullah selalu tunggu dia dari menara lepas dia azan..

Rasulullah sambut dia..
Mana mungkin dia tak rindu..
Bilal takut..
Takut di tinggal Rasulullah..
Sebab dia rindu..
Hebat bilal ni..
Lepas dia keluar dari Madinah tu.. Dia ke syam rasanya
Dia ingat dia dapat kurangkan rindu..
Tp lagi bertambah rindunya..

Satu malam tu bilal bermimpi Rasulullah..
Rasulullah tanya knp dia dah lama tak melawat Rasulullah..
Mana bukti dia rindu Rasulullah..
Pastu bilal terkejut.. Dia nangis.. Nangissss beria ria..

Sampai keluarga dia tanya "kenapa bilal kenapa kamu menangis"..
Bilal cakap "aku bermimpi Rasulullah"..

Pastu esoknya dia balik semula ke Madinah..
Dlm perjalanan tu dia menangis..
Menangis sebab rindukan Rasulullah
Dlm hati dia cuma satu.. 
Kepulangan dia cuma nak melepaskan rindu pada kekasihnya
Sampai suara dia tak ada
Sampai shja dekat maqam Rasulullah..
Dia memberi salam dalam suara yg lemah dengar dgn tak je suara.. 

Sbb dia nangis terlampau sangat
Dia beri salam.. "Assalamualaika ya Rasulullah, assalamualaika ya habiballah"

Masa tu khulafa ar rasyidin tepuk kepala bilal
Masa tu saidina Abu Bakar dengan Saidina Umar..
Lupa antara salah seorang tu ckp kat bilal
"Wahai bilal, ingatlah airmata yang menangis kerana rindukan Rasulullah itu.. Takkan ditinggalkan Rasulullah"
"Dan engkau adalah orang yang tidak pernah ditinggal Rasulullah"..

Pernah tak nangis kerana rindu Rasulullah??

Jwb sendiri..

Pastu bilal tanya "benarkah begitu?"
Khulafa ar rasyidin pun  menjawab.. "Benar"..
 Pastu bilal terus peluk mereka
Airmata kurang dah.. 
Sbb gembira dgr Abu Bakar kata begitu..

Allah Allah Allah..

Lepastu Abu Bakar kata..
Sudah beradanya kamu di madinah.. Bagaimana kalau kamu azan..
Lepas tu bilal toleh kat menara..

Bilal teringat Rasulullah
Airmata yg tadi dah berenti
Datang balik..

Bilal nangis lg..

Bilal berkata..
 "Tidak Abu Bakar tidak wahai Umar.. 
Aku tidak kuat lagi untuk azan"..

Lepas datang dua anak kecil
Sorang pegang tgn kanan sorang pegang tgn kiri
Teka siapa anak kecil dua orang itu????


Kanan Saidina Hassan kiri Saidina Hussin..

Lepas tu Bilal terus lahir rasa syukur sbb Allah hadir kan anak kecil yg merupakan orang yang dikasihi Rasulullah..

Wajah Hassan mirip Rasulullah..

 Kaki Hussin mirip Rasulullah..

Bilal tengok wajah Hassan dan tengok kaki Hussin byk kali..
Lepas Bilal tengok Saidina Hassan dan Hussin..Bilal peluk mereka.. Jelas.. 
Bilal terbau bau Rasulullah..

Sollu alan nabiy!

Macam tu sekali cintanya Bilal pada Rasulullah..
Tak lama selepas itu..
 Hassan dan Hussin berkata..
 "Bilal aku rindu mahu mendengar suara kamu melaungkan azan"

Mereka minta Bilal azan.. 
Bilal toleh pada Abu Bakar dan Umar..
Abu Bakar suruh Bilal lakukan..
Biar pun sebelum ni Di dunia dia hamba..
Dia dunia dia tak punya apa apa..
Beliau kasihkan Rasulullah..
Rasulullah kasihkan beliau.. 
Bilal beriman kepada Allah walau disiksa dengan teruk sekali..


Masuk waktu.. Ramai orang tunggu Bilal untuk dgr Bilal azan..
Ramai dah bertanya "di mana Bilal? Mana Bilal?"..
Lepas tu terpancar satu cahaya dari susuk tubuh yang gelap..

Bilal mmg gelap..

Tp dari kegelapan kulitnya terpancar satu cahaya yang menunjukkan cahaya pertama dia mencintai Rasulullah..

Bilal mula berdiri ditempat yang biasa beliau berdiri..

Semua orang menangis kerana teringat kenangan bersama Rasulullah..

Bilal terus berjalan untuk naik ke menara..

Masa naik tu Bilal nangis lagi
Bilal teringat Rasulullah.. 

Bilal terlihat dimata tempat Rasulullah menghantarnya menunggunya ketika dia azan..

Orang ramai yang menyaksikan Bilal ketika itu pakat menangis..
Sehingga dikatakan tiada tangis sebanyak tangis ketika waktu itu di Madinah..

Akhirnya bilal terus memulakan azannya
 الله اكبر الله اكبر
 Dengar shja suara Bilal azan..
 Semua jemaah menangis..

Menangissss sedih.. 
Rindu Rasulullah..
Rindu kekasih.. 
Rindu kekasih Allah..
Bilal teruskan juga azannya..

Masa tu jemaah ada yang menangis.

Jatuh..

Malah ada yang pengsan..

Knp mereka nangis??..

Knp mereka jadi lemah?

Knp mereka jd camtu?
Sebab teringat kenangan bersama Nabi Muhammad SAW..

Sehingga orang yang diluar masjid pun terkejut dgr Bilal azan.

Ada yang bertanya..

"Adakah Rasulullah dibangkitkan lagi, dibangkitkan semula?"

 Sebab dulu bila dgr suara Bilal mesti ada Rasulullah..

 Jadi bila mereka terdengar suara Bilal..
Yang sudah lama tak kedengaran..
Seolah Rasulullah ada disitu..
Sbb tu mereka bertanya adakah Rasulullah dibangkitkan lagi..

Dijawab orang yang kat situ "Tidak, Itu suaranya Bilal"..

Lepastu mereka menundukkan kepala..
Masa azan Bilal bin Rabah sampai di kalimah Syahadah..

Makin ramai yang menangis..
Sehingga tangisan itu didengari..
Bilal juga menangis.. 
Sampai suaranya hilang..

Masa menyebut nama Muhammad.. Bilal terus pengsan
Kemudia Bilal tersedar..

Bilal berkata, 
"Lanjutkan aku tidak mampu melanjutkan"..

Di saat kalimah MuhammadarRasulullah,
Bilal jadi lemah..

Allahu Rabbi...

😭😭😭

Macam tu lah kerinduan Bilal kepada Rasulullah..

Ketika menyebut nama Rasulullah..

Itu yang Bilal rasa..

Rindu.. 
Rindu sampai lemah.. 
Tak terdaya..

Tp bila kita sebut nama Rasulullah.. Muhammad saw.. 
Apa yang kita rasa?
Apa yang kita rasa ya akhwati fillah ana?
 
Moga Allah jadikan kita orang2 yang benar mencintai Rasulullah saw.. 

♡♡♡Allahumma solli 'ala sayyidina Muhammad ♡♡♡

💐💐💐💐💐💐💐💐💐

Wednesday 10 September 2014

sujud Sahwi bahagian 2

Terlupa Bilangan Rakaat dalam Solat.. Situasi & apa perlu buat??


Sahwi bermaksud lupa sesuatu. Pengertian dari segi syarak adalah terlupa sesuatu dalam solat. Sujud sahwi adalah sujud yang dilakukan sebanyak dua kali setelah selesai bacaan Tahiyat akhir dan sebelum salam;  dikerjakan untuk menutup kecacatan dalam pelaksanaan solat kerana terlupa, dan hukumnya adalah sunat muakkad. Bacaan sujud sahwi:
 
Maksudnya: Maha suci Allah yang tidak lupa dan tidak alpa.

1. Sujud Sahwi Kerana Kelebihan
Barangsiapa terlupa ketika solatnya lalu tertambah rukuk, atau sujud, dan sebagainya, maka dia perlu sujud sahwi.

2. Sujud Sahwi Kerana Kekurangan
Barangsiapa, justeru terlupa, lalu meninggalkan salah satu sunat abadh, maka harus sujud sahwi sebelum salam. Misalnya, makmum terlupa tahiyyat awal dan hanya teringat setelah sempurna qiam (berdiri tegak), maka dia tidaklah perlu duduk kembali dan cukup baginya sujud sahwi. 
Namun, sekiranya dia teringat sebelum separuh bangkit untuk qiam, maka bolehlah dia kembali duduk dan menyempurnakan tahiyyat awal dan tidak perlu sujud sahwi.

c. Sujud Sahwi Kerana Ragu-ragu
Keraguan dalam solat adalah kerana tidak yakin sama ada terlebih atau terkurang, umpamanya seseorang ragu sama ada dia dalam rakaat ke-3 atau ke-4. Keraguan ada dua jenis:

1. Sekiranya seseorang lebih cenderung kepada satu hal (waham, atau lebih 50% pasti), umpamanya dia lebih meyakini dia kini dalam rakaat ke-3 dan bukan rakaat ke-4, maka dia harus mengikut yang lebih yakin, kemudian dia melakukan sujud sahwi setelah salam.
2. Sekiranya seseorang itu ragu-ragu antara dua hal, dan tidak cenderung pada salah satunya (dzan, atau hanya 50-50 pasti), maka dia harus mengambil sikap kepada hal yang sudah pasti kebenarannya, iaitu jumlah rakaat yang sedikit. Kemudian menutupi kekurangan itu, lalu sujud sahwi sebelum salam.

Hal-hal Penting Berkenaan Dengan Sujud Sahwi

1.Apabila seseorang meninggalkan salah satu rukun solat secara tidak sengaja, dan teringat ketika belum sampai pada rukun yang sama pada rakaat berikutnya, maka ia wajib segera kembali kepada rukun yang tertinggal itu, dan kembali meneruskan solat dari situ. Sekiranya dia teringat dan berada pada rukun yang tertinggal itu pada rakaat berikutnya, maka rukun yang tertinggal itu dianggap terganti dan ia perlulah meneruskan solat seolah-olahnya pada rakaat yang sebelum itu. 
Pada kedua-dua hal ini, wajib dia melakukan sujud sahwi setelah salam atau sebelumnya.

2.Apabila sujud sahwi dilakukan setelah salam, maka perlu pula melakukan salam sekali lagi.

3.Apabila seseorang yang bersolat meninggalkan sunat abadh secara sengaja, maka batallah solatnya.

*Jika ketinggalan kerana lupa, kemudian dia ingat sebelum berganjak dari sunat abadh tersebut, maka hendaklah dia melaksanakannya dantidak perlu sujud sahwi.
*Jika teringat setelah melewatinya tapi belum sampai kepada rukun berikutnya, maka hendaklah dia kembali melaksanakan rukun tersebut, lalu sujud sahwi selepas salam.
*Jika teringat setelah sampai rukun yang berikutnya, maka sunat abadh itu gugur, dan dia tidak perlu kembali kepadanya untuk melakukannya, akan tetapi perlu sujud sahwi sebelum salam.

4.Sekiranya seseorang itu terlupa sujud sahwi dan teringat hanyaselepas salam maka bolehlah sujud sahwi, dengan syarat ingatan itu timbul dalam masa yang tidak begitu lama.

5. Sekiranya imam terlupa sujud sahwi, makmum bolehlah sujud sahwi setelah imam memberi salam.

a. Bacaan yang dibaca antara 2 sujud syahwi menurut Syeikh Ibn Utsaimin rh. adalah :-
رب اغفر لي
"Rabbhig firli" - Ya Allah ampunkan dosaku. [al-Sharh al-Mumthi', 1/646].

Dalam kitab Mughni al-Muhtaaj (1/439) menyatakan bahawa zikir yang sama harus dilakukan seperti sujud dalam solat. Ulama' mengatakan bahawa tiada zikir khas bagi perbuatan dalam sujud sahwi.

b. Persoalan bila hendak melakukan sujud sahwi; sebelum atau sesudah salam, merupakan khilaf ulama. Ibn Utsaimin memberikan pendapatnya :-

   1. Jika seseorang melakukan tambahan dengan tidak sengaja dalam solat, sujud sahwi hendaklah dilakukan selepas salam. Sebagaimana hadith riwayat Ibn Mas'

Sujud Sahwi

CARA-CARA MELAKUKAN SUJUD SAHWI


1.       BERNIAT
Orang yang hendak melakukan sujud sahwi perlulah berniat melakukannya.

2.       DI HUJUNG SOLAT
Ia hendaklah dilakukan di hujung solat sebelum salam.

3.       TEMPOH SELEPAS SOLAT
Jika terlupa sujud sebelum salam, bolehlah sujud selepas memberi salam dengan syarat tidak terlalu lama, jika tidak luputlah sunat melakukan sujud sahwi.

Tetapi  jika dia baru teringat untuk melakukan  sujud sahwi selepas memberi salam  dalam jangka masa yang singkat, dia masih boleh melakukannya.Dia hendaklah  kembali sujud, duduk, sujud semula dan serta memberi salam sekali lagi.

4.      ANGGARAN TEMPOH
Anggaran tempoh yang dikira  lama selepas salam ialah sekadar boleh mendirikan solat sunat dua rakaat yang ringan.

5.       BILANGAN SUJUD
Sujud sahwi dilakukan sebanyak dua kali sujud dan pada kedua-dua sujud tersebut hendaklah dibaca tasbih berikut :



سُبْحَانَ مَن لاَيَنَامُ وَلايَسْهُو

Maksudnya: “Maha suci Allah yang tidak tidur dan tidak lupa.”

usrah - tahajjud

❤ Bismillahirahmanirahim..
In shaa Allah tajuk pada malam ni " Membangunkan Umat Untuk Solat Sunat Tahajjud " 
Sara kongsikan dengan sahabat semua dpd buku yg sara baca yg bertajuk " Mahar Bidadari Daripada Tahajjudnya " in shaa Allah, semoga perkongsian ini akan sedikit sebanyak dapat memberikan manfaat kpd kita semua in shaa Allah :)
Mulakan dengan Al Fatihah dan salawat ke atas Nabi Muhammad s.a.w ❤
Seringkali kita berjanji di alam hati kita utk bangun melakukan solat sunat tahajjud yg kita sering di ingatkan sebagai amalan ibadah yg mulia. Tetapi selalu je, ada alasan yg mnyebabkan kita alpa sampaikan kita meninggalkan amalam solat sunag tahajjud ini.

Alasan2 itu kadang kala boleh diterima akal, tetapi boleh jadi juga alasan alasan trserbut hanya dtg dari dalam hati kita yg bersifat malas utk melaksanakan nya...
jom kita hayati kisah2 sirah para nabi. Sesungguhnya jika kita hayati dan teliti sejarah Islam pada masa lampau, pasti dapat kita ketahui bahawa perjuangan utk menegakkan khalimah tauhid ini bermula daripada usaha gelintir manusia yg mempunyai sosial yg rendah dalam kalangan masyarakat .

Rasulullah sentiasa membangunkan para  sahabat baginda yg ketika itu sangat sedikit jumlahnya utk mengajak mereka bangun melaksanakan solat sunat tahajjud di keheningan malam .

Kebiasaanya baginda akan mengetuk pintu rumah para sahabatnya dan bertanya kpd mereka adakah mereka sudah melaksanakan solat sunat tahajjud di rumah mereka pada malam tersebut.

Kita ingin membangunkan umat islam dpd urusan yg besar, tetapi kita seakan lupa kepentingan membangunkan umat islam dpd tidur yg sebenar hnya utk beberapa minit utk melaksanakan aolat sunat tahajjud, sbg ibadah sunat yg dpt mendekatkan diri setiap individu Muslim kpd penciptanya yg agung.

Sebenarnya tiada alasan utk kita tidak dapat mengerjakan solat sunat tahajjud setiap malam. Sepatutnya, dengan arus pemodenan yg telah dan sesang kita kecapi, berserta lambakan telefon bimbit dan jam loceng yg canggih telah dicipta abgai kemudahan kita pada era serba modern ini, seharusnya kita tidak mencari alasan utk tidak menggunkannya utk bangun di malam hari mengerjakannya.
ada beberapa soalan yg harus kita tanyakan pada diri kita dan muhasabah kembali spya kita dpt menjadi hamba Allah yg sentiasa berterusan melaksanakan solat sunat tahajjud dan terbaik di mata Allah dan dikasihi oleh Nya .
1: adakah kita telah meluangkan sedikit waktu utk melakukan solat tahajjud?
2: adakah kita benar benar menikmati solat tahajjud ?
3: adakah kita selalu mencari peluang peluang utk melakukan solat tahajjud?
Dpd soalan2 tu, hayati dan insafilah dan pilih 1 sahaja soalan yg dpt memginsafkan kita dpd kelalaian selama ini. Jangan nanti di akhirat kelak, kita berasa menyeasal atas kelalaian sendiri.
Kesayangan semua, sesungguhnya, hanya segelintir sahaja yg dpt melaksanakan amalam ini secara berterusan dan penuh keikhlasan sepajang kehidupannya.
Al Baihaqi meriwayatkan dpd nabi bahawa baginda bersabda " pada hari kiamat nanti, umat manusia akan dihimpun di suatu tanah lapang, lalu ada malaikat yg memanggil dengan mengatakan ' di manakah orang2 yg dahulunya rusuk mereka jauh dari tempat tidur? ' ( solat tahajjud) mereka pun berdiri, sedangkan jumlah mereka sedikit.
Mereka masuk ke dalam syurga tanpa dihisab. Sesudah itu seluruh golongan manusia yg lainya dperintah agar dihisab " ( HR, al-baihaqi: 2974)
Semoga kita termasuk dalam golongan yg sedikit dan ikhlas itu :') 
In shaa Allah ❤
Wallahua'lam

Monday 8 September 2014

Hidayah milik semua

Perkongsian Dari Hati

"Hidayah perlu dicari, macam juga jodoh dan rezeki.."



Bismillahirahmanirrahim. Dengan nama Allah yang Maha penyayang lagi Maha pengampun. Assalamualiakum pembaca sekalian. Anggaplah luahan hati ini rintihan jiwa seorang hamba yang bermusafir yang terlalu ingin lebih dekat dengan TuhanNya. Moga kita semua diberi kesempatan untuk berkongsi lebih banyak kebaikan bersama.

Kata seorang rakan pada saya, “Hidayah perlu dicari, macam juga jodoh dan rezeki konsepnya Dina" .Benar sekali, hidayah tidak datang bergolek. Akan tetapi ramai yang cuma menanti hati mereka ‘dibuka’ tanpa sebarang usaha. Ramai yang menanti ‘seru’ hadir tanpa berbuat apa-apa. Seperti yang berkata “Aku nak kaya” namun duduk saja goyang kaki, tanpa usaha, maka mana mungkin harta turun dari langit begitu saja. Samada kita sedar atau tidak, setiap hari kita memohon hidayahNya. Setiap hari kita memohon Allah menunjukkan kita kepada jalan yang lurus. Berapa kali kita sebut, baca dan ulang dalam Surah Al-Fatihah. (ٱهْدِنَا ٱلصِّرَ ٰط ٱلْمُسْتَقِيمَ - Tunjukilah kami jalan yang LURUS) Berapa ramai yang benar-benar fahami dan bersungguh tatkala membacanya. Ini peringatan untuk diri juga!

Perkara yang paling menakutkan saya adalah apabila menyedari hakikat bahawa hidayah ini hak milik mutlak Allah SWT, Al-IIah, Ar-Rab, yang dianugerahkan kepada sesiapa yang Allah Al-Wahab mahukan. Allah Al-Hakim lebih tahu siapa yang berhak mendapat hidayahNya. Allah Maha Mengetahui kerana Allah itu Al-A’leem, Al-A’alim, siapa yang tidak patut memilikinya. Seperti bagaimana Rasulullah SAW sendiri memohon dan berdoa untuk bapa saudaranya, Rasulullah SAW merayu dan memujuk Abu Talib yang telah membantu baginda dengan masa dan tenaganya, dengan menjaga dan memeliharanya namun hidayah bukan di tangan kita. Itulah pengajaran yang paling besar. Itulah hakikatnya.

Hidayah kata Mufti Ismail Menk tempoh hari di dalam kuliahnya, perlu dicari dengan kesungguhan dan kepayahan. Struggle. Dengan keringat perjuangan. “Those who struggle in Allah’s way, the doors of Allah will open in their way” Mereka yang berjuang untuk ke jalan Allah, yang cuba dan berusaha akan dibukakan pintu kearahNya” InsyaAllah dengan izinNya, hidayah akan diberi. Apa dia kesan hidayah? Kesan hidayah ini maka kebaikan akan terasa mudah untuk dilakukan.

Saya simpulkan pengajaran yang saya perolehi mengenai bagaimana untuk kita terus Istiqamah setelah mendapat hidayah, ya walaupun sedikit. Semoga Allah yang Maha Pemurah, memberi lebih dan lebih hidayahNya kepada kita. Peringatan ini juga amat berguna untuk diri saya yang serba dhaif lagi jahil ini. Mustaqim dan Istiqamah asalnya dari perkataan yang sama. Untuk memastikan kita terus kekal Istiqamah dengan hidayah yang telah diberi, agar hidayah itu tidak hilang, lenyap dan sepi kata mufti Menk, ada beberapa panduan yang diberikan yang ingin saya kongsikan dengan anda semua:-

1) Pengajaran pertama - Jangan bimbang pandangan orang lain. Abu Talib ‘takut’ pandangan pembesar Qurasyh yang lain, begitu bimbang mengenai apa yang akan ‘diperkatakan’ setelah dia meninggal, sekiranya dia menjadi seorang Muslim, maka kerana ke’risau’an inilah yang menyebabkan Abu Talib tidak mengucap Syahadah.

2) Kedua - Istiqamah mengekalkan hidayah tidak akan berlaku sekiranya kita ‘menyibukkan’ diri menilai orang lain kata Mufti Menk. Bergossip membuatkan kita sibuk dengan hal dan aib orang lain sehingga terlupa menilai diri. Bergossip dan berkata buruk sudah cukup berdosa, apatah lagi mengaibkan dan memfitnah. Sibukkan diri mengenai hal diri, kekurangan diri, keluarga, anak-anak daripada orang lain. InsyaAllah Allah akan beri kita hidayah. Kedua, sibukkan diri dengan hal sendiri bukan orang lain.

3) KetigaHidayah akan kekal sekiranya kita sentiasa
 i) Beristighfar dan
 ii) Bertaubat. Beristighfar bererti kita memohon maaf setelah tersedar dan setelah melakukan apa saja dosa dan kesilapan, namun bertaubat bererti kita kembali kepada Allah dengan memalingkan hati dan diri kearahNya. Beristighfar sahaja belum cukup, namun memalingkan diri kembali adalah kunci untuk mendapatkan hidayah, seterusnya mengekalkan hidayah itu. Kita PERLU dan mesti sentiasa beristighfar dan bertaubat, Allah memberi Taubah itu sebagai hadiah kepada hambaNya, bayangkan jika tiada konsep taubah? Oleh itu saya sering ingatkan diri, jangan berputus asa, teruskan perjuangan dan InsyaAllah Allah akan menunjukkan kita jalan yang lebih baik dari sekarang.

4) Keempat - Amalan yang berterusan. Lagi dan lagi. Tambah dan tambah amal. Bagaiamana? Dengan mengikhlaskan hati, mencari dan mencari dan mengikut contoh dari Rasulullah SAW

5) KelimaSampaikan kebaikan. Hidayah akan terkesan dan kekal sekiranya kita menjadi agen untuk menyampaikan kebaikan. Konsep Amal ma’ruf nahi mungkar ini dapat mengingatkan diri dan orang lain. Ya, marilah kita sebarkan kebaikan, kasih dan sayang, bukan kebencian, keburukan dan kejahatan! Walaupun sedikit! Sedikit dan sekecil biji sawi sekalipun ianya akan dinilai Allah Al-Hasib.

6) Keenam – Carilah kawan yang soleh. Pilihlah kawan kita, kawan atau rakan yang akan MENGINGATKAN kita sekiranya kita tergelincir. Rakan dan sahabat yang jujur memberi teguran. Seram sejuk apabila mufti memberikan contoh bagaimana nanti, apabila dibangkitkan kembali, sahabat karib kita akan menjadi musuh, bercakaran sesama sendiri, bertanya kepada kita – “kenapa engkau tidak menasihati aku dulu?” “Engkau tahu apa yang aku lakukan salah, kenapa engkau tidak ingatkan?” Na’zubillah. Mari kita ingatkan rakan kita, dengan penuh hikmah dan kasih.

7) Ketujuh – Hidayah akan kekal dengan Ilmu. Kita perlukan ilmu untuk berada di atas jalan yang benar. Terus dan terus dan terus tanpa henti menggali ilmu dari sana dan sini. Dari sumber yang sahih lagi dipercayai. Lebih banyak kita tahu lebih banyaklah kita tahu yang kita ini tidak tahu.
Pesanan mufti yang terakhir benar-benar membuatkan dewan tergamam tanpa suara. Untuk mendapat hidayah, kata mufti“JAGALAH MATA” Jagalah mata, kerana khuatir pandangan itu pandangan syaitan. Tundukkanlah pandangan. Saya sedang cuba mempraktikannya walau saya seorang wanita. Saya yakin para lelaki mempunyai dugaan yang lebih. Menjaga mata dengan tidak melihat dan menilai apa yang orang lain pakai, tidak melihat kereta apa yang mereka bawa, atau melihat kelebihan mahupun kekurangan. Kenapa? Supaya lebih kurang rasa ingin membandingkan diri dan mengata. Supaya lebih kurang iri hati dan dengki hinggap di dalam hati ini. Semuanya bermula dengan mata. Akan saya pegang nasihat ini.

InsyaAllah semoga kita diberi semua diberi hidayah oleh Allah SWT. Kita semua sebenarnya sama saja, sedang berjuang dan berusaha untuk lebih dekat denganNya. Ingatlah Allah, itulah pesanan terakhir Mufti Menk. Ingatlah Allah pada setiap masa dan ketika, bukan hanya apabila bertasbih selepas solat di atas sajadah. Ingatlah Allah tatkala makan, melakukan kerja dan bermesra dengan anak atau isteri dan suami misalnya. InsyaAllah mari kita cuba. Ingatlah Allah dengan sengaja, apabila melakukan apa saja. Jika semua umat Islam dan semua orang memegang konsep Allah melihat apa sahaja kita lakukan, MasyaAllah bayangkan betapa banyaknya kemungkaran dan kejahatan tidak akan berani dilakukan. Kepercayaan bahawa Allah itu Ar-Raqeeb yang Maha Melihat perlu disematkan kembali didalam jiwa kita ini.

Wallahua’lam. Amin.
AddThis Social Bookmark Button
dariblogkakwardina

Tuesday 2 September 2014

Its all about Tudung~~~

Its about "TUDUNG"... ..                                                                                                                                                                                                                                                                                                                 Jgn Menipu Allah dengan Tudung....
                                                                                                                                                                          Awal tahun 80 an dahulu, tidak ramai wanita yang bertudung. Ketika itu wanita bertudung terpaksa menghadapi cabaran yang besar kerana sering menjadi bahan umpatan masyarakat. Berkat kesabaran wanita-wanita yang bertudung diwaktu itu, akhirnya masyarakat semakin sedar dan faham bahawa memakai tudung itu adalah untuk memenuhi tuntutan syariat. Seperkara yang menarik di waktu itu, apabila seseorang wanita itu bertudung, maka akan nampak beza tingkah lakunya berbanding sebelum memakai tudung. Kalau dahulu dia bergaul bebas dengan lelaki, tetapi bila sudah bertudung, pandangannya sudah mula ditundukkan, cenderung untuk mendalami ilmu-ilmu Islam, suka beribadah, akhlak dan tutur katanya menjadi semakin lembut.                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                   Tetapi kini dengan mudah kita boleh jumpa wanita bertudung berpeleseran dengan teman lelaki ditempat-tempat terbuka ataupun tersembunyi. Akhlak dan tutur kata yg kasar, malah kadang kala lebih buruk daripada mereka yang tidak memakai tudung. Sesetengahnya bertudung tetapi tidak sembahyang. Imej wanita bertudung telah tercemar dengan wanita-wanita yang menjadikan tudung sebagai fesyen                                                                                                                                                                                         Sehingga menarik lelaki memandangnya, malah semakin berdosa kalau dengan memakai tudung yang berfesyen itu menyebabkan lelaki jatuh hati. Lantaran itulah nilai orang yang bertudung pada hari ini sudah menurun. Sudah tidak semahal wanita yang bertudung awal-awal dahulu.                                                                                                                                                                                                                                    Kalau dahulu bila wanita itu bertudung, automatik dia sudah malu ke panggung wayang, malu untuk berasmara, malu untuk ke                                                                                                                                                                                                                                                                                                          Tempat hiburan dan sebagainya. Tetapi kini tudung sudah tidak mempunyai peranan unt uk mencegah manusia dari terjerumus ke dalam lembah maksiat. Maka jelaslah wanita- wanita yang bertudung pada hari ini jahil mengenai tujuan dan peranan pemakaian tudung. Ramai wanita yang memakai tudung pada hari ini                                                                                                                                                                                
kerana terikut-ikut dengan suasana. Kadang kala orang lelaki yang hendak berkahwin pun memberi syarat, wanita yang dikahwininya mestilah bertudung. Dikala tudung bukan menjadi alat untuk menutup aurat, tetapi menjadi alat untuk berhias. Wanita begini bukan mendapat pahala dengan menutup aurat malah mendapat dosa kerana niat bertudung yg terpesong.
Wallahua'lam.. ..

inai boleh pakai ke?

Muzakarah Jawatankuasa Fatwa Majlis Kebangsaan Bagi Hal Ehwal Ugama Islam Malaysia Kali Ke-88 yang bersidang pada 2 Oktober 2009 telah membincangkan Hukum Pemakaian Inai Bercorak Mengikut Syarak. Muzakarah telah memutuskan bahawa:

Pemakaian inai pada kedua tangan dan kaki adalah diharuskan bagi wanita sama ada yang telah berkahwin atau belum selagi mana tidak menimbulkan fitnah.

Walau bagaimanapun, kadar pemakaian inai di kedua-dua tangan dan kaki adalah terhad sehingga pergelangan tangan dan buku lali sahaja, manakala warna yang digunakan tidak bersifat kekal seperti tatu dan mengandungi sebarang unsur yang meragukan. Mengenai corak atau ukiran yang digunakan pula, corak atau ukiran daun dan tumbuh-tumbuhan adalah dibenarkan, manakala corak-corak haiwan, lambang dewa-dewa atau ajaran atau apa jua gambaran yang bertentangan dengan syarak adalah dilarang.

Pemakaian inai pada kedua tangan dan kaki bagi lelaki adalah tidak diharuskan kecuali pada sebilangan jari bagi pengantin semasa majlis perkahwinan dan juga untuk tujuan perubatan.

#copypastegroupdakwahkuwechat

gambar hiasan cpkahwenmall

Tips utk berubah

Saya ingin berubah menjadi baik, bagaimana?

 
Pertama sekali, siapa yang baca nota saya kali ini, saya yakin mesti ada niat hendak berubah menjadi baik, yang baik menjadi lebih baik, dan yang dah terbaik, ingin terus kekalkan kebaikan dan menyebarkan kebaikan. Tahniah, moga niat kita untuk berubah diganjari pahala oleh Allah. Fitrah manusia, ramai yang ingin berubah menjadi baik, tetapi ramai yang buntu, tidak jumpa cara untuk kembali ke pangkal jalan.

Belajar dari kesilapan

Ada seorang murabbi saya memberitahu,

“Kalau kita tidak mahu tersadung kaki, bukan jawapannya “jangan berjalan”. Kalau kita tidak mahu bercerai, bukan jawapannya “jangan berkahwin”. Kalau tidak mahu tergigit lidah, bukan jawapannya “jangan mengunyah”. Belajar daripada kesilapan hari ini, agar mampu berjaya di masa depan. Itu pendekatan yang kurang tepat. Yang tepat ialah belajar daripada kesilapan orang terdahulu, agar kita mampu melangkah lebih jauh daripada mereka. Itulah keseronokan belajar berterusan. Ianya bagi mereka yang bersemangan dan berani untuk melangkah, bukan untuk mereka yang sudah berpada. Tetapi jangan sekali-kali mengulangi kesilapan.”

Ya, belajar daripada kesilapan orang terdahulu. Siapa orang terdahulu?

Antara orang terdahulu ialah golongan-golongan yang telah diceritakan oleh Allah di dalam al Quran yang agung. Juga kisah-kisah Salaf As Soleh. Dan yang paling terdekat, kisah ibu bapa atau keluarga kita sendiri. Kita tidak pernah tidak melakukan kesilapan, maka daripada kesilapan itu kita belajar bagaimana untuk berubah. Bahkan yang lebih baik, kita belajar daripada kesilapan generasi sebelum kita.

Tips untuk berubah

Saya hanya mampu berikan tips, dan ianya berdasarkan pengalaman dan pembacaan saya sendiri. Semua ini hanya menjadi teori semata-mata selagi mana ia tidak diamalkan. Dan saya yakin, tidak semua orang mampu melakukan, tetapi lakukan apa yang mampu agar kita tidak menangis di akhirat kelak.

1.  Walau apa pun jua perkara, niat itu penting. Kerana ia permulaan sesuatu amal. Ibarat kunci kepada sesuatu kenderaan. Pasang niat kerana Allah semata-mata.

2. Niat sahaja tidak cukup, tetapi pasang matlamat atau target yang membakar tetapi munasabah. Sebagai contoh, dari yang tidak bertudung ingin bertudung. Pasang matlamat, mulai esok akan pakai tudung sampai bila-bila. Tidak mahu “on-off” lagi. Tetapi “one-off” terus.

3. Buang tanggapan atau prasangkan negatif terhadap diri. Contohnya, buang perasaan “aku tak mampu”, “aku tak layak”, “aku tak kuat”, dan sebagainya. Yakinlah, Islam diturunkan untuk semua manusia, dan selayaknya semua manusia mampu mengamalkan Islam. Bukankah Allah tahu kemampuan hamba-hambaNya?

4. Buang perasaan negatif terhadap semua perkara di sekeliling. Contohnya, “kalau aku berubah, mesti ramai kutuk aku”, “kalau aku berubah, nanti tiada siapa nak kawan dengan aku”, “kalau aku berubah, nanti ramai unfriend dengan aku” dan sebagainya. Setiap kata-kata itu doa, adakah kita nak perkara itu semua berlaku? Kalau tak mahu, tak perlu fikir. Kita buat perkara baik, bukan nak merompak.

5. Awal-awal lagi, persiapkan diri dengan perisai “kalis maki”, “kalis caci” dan “kalis dibenci”. Kerana apa? Kerana kemungkinan besar semua ini akan berlaku selepas kita berubah menjadi baik. Maka, kena kuatkan kesabaran untuk bersabar.

6. Ini yang penting, lakukan langkah demi langkah, jangan tergopoh gapah! Contohnya, kalau sebelum ini tak pernah solat, mulakan solat bersendirian di bilik 5 waktu. Tetapi kalau mampu, solatlah berjemaah di surau atau masjid.

7. Tekad! Jangan tangguh-tangguh lagi dengan alasan, “belum sampai seru”,  “aku belum bersedia lagi”, dan sebagainya. Kematian tidak menunggu kita, kita tak mampu mengubahnya. Tetapi kita mampu mengubah diri kita. Siapa mampu jamin boleh hidup sampai esok?

8. Laksanakan sesuatu perubahan itu istiqomah dalam tempoh masa kurang lebih 40 hari. Insya Allah, biasanya sesuatu tabiat baru dapat dibentuk dalam jangka masa tersebut.

9. Anda dah bersedia untuk berubah? Maka saya cadangkan, kita pergi ambil wudu’, kemudian buat solat sunat taubat dua rakaat. Pastikan solat pada waktu yang dibenarkan!

10. Akhir sekali, selepas solat, dan setiap kali selepas solat fardhu, banyaklah istighfar dan berdoa serta bertawakal agar Allah menetapkan hati kita untuk kekal sampai jadi mayat. 

“Wahai Tuhan pemilik hati-hati manusia, janganlah Kau memperbolak balikkan hati-hati kami setelah Kau memberi hidayah kepada kami..”

Penambah perisa

Setiap manusia perlukan sokongan, terutama sekali ketika kita berseorangan. Sedangkan Rasulullah sallallaahu alayhi wa sallam perlukan teman dan sahabat-sahabat baginda, inikan kita insan biasa yang penuh dosa. Maka, ada beberapa perkara yang perlu dilakukan selepas berubah, antaranya ;

1. Mencari sahabat-sahabat yang baik. Sahabat yang baik ibarat penjual minyak wangi, kalau kita dekat pada dia, insya Allah kita akan mendapat tempias wangiannya. Macam mana tanda sahabat yang baik? Kalau lelaki, dia rajin berjemaah di surau atau masjid, menjaga al Quran dan sebagainya. Kalau perempuan, dia menjaga solat 5 waktu, menjaga auratnya dengan sempurna, menjaga batas pergaulannya dan sebagainya. Yang lain-lain itu, kita boleh nilai sendiri.

Dan seperkara lagi, jangan beranggapan, “ala, dia tu iman plastik, luaran nampak baik, tapi perangai macam haram”, dan lain-lain. Bersangka baik sentiasa. Itu penting!

2. Rajin pergi majlis-majlis ilmu. Berubah sahaja tidak cukup, baca blog sahaja pun tidak cukup, kena ada pengorbanan untuk pergi ke majlis-majlis ilmu. Kita mahukan cinta Allah kan? Sedangkan cinta itu sifatnya menagih pengorbanan. Maka berkorbanlah untuk Allah!

3. Cari persekitaran atau suasana yang soleh.

Perjalanan yang panjang bermula dengan langkah pertama

Hidup ini sekitar 50 hingga 60 tahun sahaja. Tak lama, walaupun ada yang hidup lebih lama dari itu, dan ada yang lebih singkat dari itu! Sekarang ini mungkin ada yang berusia belasan tahun, ada yang 20-an, bahkan ada yang mencecah 50 tahun. 
 
Kita tiada masa untuk berfoya-foya lagi. Tambahan, kita pun tidak tahu bila kita akan mati.

Perubahan itu memerlukan masa, ia berperingkat. Tetapi walau banyak mana pun peringkatnya, ia pasti bermula dengan langkah pertama. Dan langkah pertama itulah, yang perlu kita manifestasikannya dengan tindakan, bukan sekadar perkataan!

Jom kita berubah menjadi baik!

#Cpbiskutmayat

link within

Disclaimer...

Assalamualaikum wbt..cik ann suka menulis n cari artikel tentang pregnancy..breastfeeding..n parenting.. Entry2 dlm blog ini just sebagai rujukan..sorry kalau ada post yg tidak dikredit pada tuan tanah..andai ada yang bercanggah harap diperbetulkan..terima kasih..ikhlas dari cik ann~